A.
Pengertian
Cash Flow
Aliran Uang (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh
kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi
pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu
perusahaan selama satu periode.
Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Aliran
Uang adalah arus masuk dan arus keluar uang atau setara uang. Laporan aliran
uang merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana
mereka membelanjakannya. Laporan aliran uang merupakan ringkasan dari
penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu (biasanya
satu tahun buku).
Fungsi
dari cash flow antara lain adalah:
-
sebagai fungsi likuiditas dimana dana yang ada untuk tujuan/rencana memenuhi
kebutuhan sehari-hari dan bisa dicairkan dalam waktu cepat tanpa ada
pengurangan investasi awal.
-
berfungsi sebagai anti inflasi dimana dana yang disimpan untuk menghindari
resiko turunnya daya beli di masa akan datang.
-
capital growth yang
diperuntukkan untuk menambahkan aset-aset di masa akan datang.
1.
Cash In flow
Cash
inflow adalah aliran uang yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan
keuntungan uang (penerimaan uang). Aliran uang masuk (cash inflow) terdiri
dari:
• Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
• Penagihan piutang dari penjualan kredit.
• Penjualan aktiva tetap yang ada.
• Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan
terbatas.
• Pinjaman/hutang dari pihak lain.
• Penerimaan sewa dan pendapatan lain.
2. Cash out flow
Cash out flow adalah aliran uang yang terjadi dari kegiatan transaksi yang
mengakibatkan beban pengeluaran uang. Aliran uang keluar (cash out flow)
terdiri dari :
• Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya
pabrik lain-lain.
• Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
• Pembelian aktiva tetap.
• Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
• Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
• Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran
lain-lain.
KETERBATASAN
Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain;
a) Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow
hanya yang bersifat tunai.
b) Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel
c) Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari
perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang
seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus
pada budget kas misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya
customer dalam memenuhi kewajibanya.
MANFAAT
Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan
sangat berguna bagi beberapa pihak terutama manajement. Diantaranya:
1) Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan
rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2) Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan
datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3) Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4) Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar
kredit yang diberikan kepadanya
B. Penyusunan Aliran Uang ( Cash
Flow) Dan Perhitungannya
Ada empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi
deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya
transaksi financial dan budget kas yang final.
Cash flow memuat tiga bagian utama, yang terdiri dari:
1. Cash in flow, pada bagian ini mengidentifikasi sumber-sumber dana yang akan
diterima , jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan
dihasilkan berupa penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi piutang,
hasil penjualan aktiva tetap dan penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri
dari dua sifat, yaitu kontinyu dan intermitan.
2. Cash out flow, pada bagian ini berhubungan dengan pengidentifikasian semua
kas yang sudah diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku,
pembayaran hutang, upah, administrasi, dan pengeluaran lainnya. Cash out flow
juga punya dua sifat yang sama yaitu kontinyu dan intermitan
3. Financing (pembiayaan), pada bagian ini menunjukan besarnya net cash flow
dan besarnya kebutuhan dana jika terjadi deficit.
CONTOH SOAL
Berikut ini adalah estimasi penerimaan dan pengeluaran perusahaan PT. Usaha
Anda yang bergerak dibidang industri makanan dalam waktu enam bulan.
Untuk menyusun proyeksi arus kas untuk bulan January sampai dengan bulan juni,
dilakukan dengan asumsi sebagai berikut :
• Saldo kas awal Rp 10,000,000
• Saldo kas minimum yang harus dipertahankan sebesar Rp 10,000,000/bulan
• Platfond pinjaman yang diberikan oleh bank adalah sebesar Rp 50,000,000
dengan bunga 10 % flat jangka waktu 1 tahun, tetapi pencairannya sesesuaikan
dengan kondisi arus kas pada perusahaan.
ESTIMASI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
PT.USAHA ANDA
Periode januari – February 2006
(dalam jutaan rupiah)
ASUMSI PENERIMAAN
ASUMSI PENGELUARAN
Dari asumsi penerimaan dan pemasukan yang akan didapat pada enam bulan
mendatang maka dapat disusun estimasi penerimaan dan pengeluaran dibawah ini :
Setelah menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran, dapat terlihat bahwa
pengeluaran pada bulan January lebih besar dari penerimaannya, sehingga
perusahaan mengalami deficit sebesar Rp 2,000,000. untuk menutupi deficit
tersebut perusahaan menggunakan fasilitas pinjaman yang diberikan oleh bank.
Besarnya pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan, dalam hal ini maka untuk menjaga
saldo kas minimum yang harus dipelihara perusahaan maka perusahaan menggunakan
pinjaman dana sebesar Rp 2,000,000 dengan syarat ketentuan diatas. Untuk
melihat apakah perusahaan tersebut fleksibel atau tidak maka dapat dilihat
estimasi cash flow di bawah ini :
Dari estimasi tersebut, kas perusahaan menunjukan hasil yang surplus dan
perusahaan dapat mengembalikan pinjaman bank sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan dan pada akhirnya perusahaan tersebut secara financial dapat
dikatakan flexible.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita lihat manfaat dari cash flow
1. Cash flow merupakan alat pengkontrol keuangan perusahaan dan sebagai alat
ukur keberhasilan dalam mencapai target yang di tetapkan, dapat juga digunakan
sebagai alat penaksir kebutuhan di masa yang akan datang..
2. Dalam penyusunan cash flow harus diperhatikan yang mana saja yang dapat
mempengaruhi dan yang tidak dapat mempengaruhi contoh; pengakuan adanya
kerugian piutang, adanya pengkuan atau pembebanan depresiasi, adanya pembayaran
stock defidend merupakan sesuatu yang tidak mempengaruhi cash flow.
3. Bagi kreditor atau bank dengan laporan cash flow dapat menilai kemampuan
perusahaan dalam mambayar bunga atau mengembalikan pinjamannya.
4. Pada intinya aliran cash flow dengan sumber-sumber dan penggunaan dana
adalah sama dan perhitungan penerimaan cash flow hanya memasukan penjualan
secara tunai sedangkan hasil penjualan kredit baru akan dimasukan setelah
benar-benar diterima secara tunai.
5. Dalam penerapannya sebelum membuat cash flow, tentukan besarnya kas minimum
yang tersedia (safety cash balance), apabila pada estimasi cash out flow lebih
besar dari pada cash flow in maka akan terjadi deficit. Salah satu cara untuk
menutup deficit tersebut adalah dengan mengajikan pinjaman ke bank
6. Asumsi merupakan suatu konsep dasar yang harus diterapkan walau pun angapan
tersebut tidak sesuai dengan kenyataan, semakin banyak anggapan yang digunakan
(pada umumnya tidak sesuai kenyataan) akan banyak kelemahan pada analisa tsb
Seperti yang telah diketahui bersama, bahwasanya semua kegiatan investasi
dimulai dan diukur dengan uang dan waktu. Oleh karena itu, perhitungan
kelayakan investasi didasarkan pada aliran uang masuk (cash flow) dan
nilai uang yang dikaitkan dengan waktu (time value of money). Untuk
memenuhi kebutuhan investasi, modal dapat dicari dari berbagai sumber yang ada.
Yang perlu memperoleh perhatian berkaitan dengan perolehan modal adalah masa
pengembalian modal dalam jangka waktu tertentu. Tingkat pengembalian ini
tergantung dari perjanjian dan estimasi keuntungan yang akan diperoleh pada
masa-masa yang akan datang. Estimasi keuntungan diperoleh dari selisih
pendapatan dengan biaya dalam suatu periode tertentu. Besar kecilnya keuntungan
sangat berperan dalam pengembalian dana suatu usaha. Oleh karena itu perlu
dibuatkan estimasi pendapatan dan biaya sebelum usaha dijalankan.
Dalam membuat estimasi pendapatan yang akan diperoleh dimasa yang akan datang
perlu dilakukan perhitungan secara cermat dengan membandingkan data dan
informasi yang ada sebelumnya. Begitu juga dengan estimasi biaya-biaya yang
akan dikeluarkan selama periode tertentu, termasuk jenis-jenis biaya yang akan
dikeluarkan perlu dirinci serinci mungkin. Semua ini tentunya menggunakan
asumsi-asumsi tertentu yang akhirnya akan dituangkan dalam aliran kas (cash
flow). Jadi cash flowmerupakan aliran kas yang ada di perusahaan
dalam suatu periode tertentu yang mengambarkan berapa uang yang masuk (cash
in) keperusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut juga menggambarkan uang
yang keluar (cash out) serta jenis-jenis biaya yang dikeluarkan. Dengan
dibuatnya aliran kas perusahan ini, hal ini dapat memudahkan para investor
untuk dapat menilai kelayakan investasi secara finansial.
Ada 2 cara dalam menghitung cash flow, yaitu:
- Kas Masuk Bersih= EAT+ Penyusutan.
Jika proyek/usaha tersebut dibiayai
dengan modal sendiri.
- Kas Masuk Bersih= EAIT+Penyusutan+Bunga (1-tax)
Jika
proyek/usaha tersebut dibiayai dengan modal pinjaman.
Contoh Cash Flow
Uraian
|
Menurut lap. Akuntansi
|
Keterangan
|
Arus Kas
|
1. Pendapatan
|
Rp. 400 juta
|
Kas Masuk
|
Rp. 400 juta
|
2. Biaya-Biaya -Total Biaya
-Penyusutan
|
Rp. 200 juta Rp. 100 juta
|
Kas Keluar Kas Masuk
|
Rp. 200 juta Rp. 100 juta
|
3. Laba Sebelum pajak (EBT)
|
|
Rp. 100 juta
|
4. Pajak 50%
|
Rp. 50 juta
|
Laba Setelah Pajak (EAT)
|
Rp. 50 juta
|
Cash flow =
EAT+Penyusutan = 50 juta + 100
juta
= 150
juta
Catatan:
EBT = Earning Before Tax (Laba Sebelum Pajak)
EAT = Earning After Tax (Laba Setelah Pajak)
Khusus bagi perusahaan yang sudah ada sebelumnya dan hendak melakukan ekspansi
atau perluasan usaha, penilaian dapat pula dilakukan dari laporan keuangan yang
dimilikinya. Laporan keuangan yang dinilai biasanya adalah neraca dan laporan
laba rugi untuk beberapa periode (Kasmir & Jakfar, 2005:137).
- b. Net Present Value
Aplikasi
Untuk Cash Flow Setiap Tahun Berbeda
Suatu perusahaan (asumsi) sedang mempertimbangkan usulan proyek investasi
sebesar Rp. 50 jutaselama 5 tahun, dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan
20 %, perkiraan arus kas (cash flow)pertahunnya sebagai berikut:
Tahun
|
Arus kas
|
1
|
17.500.000
|
2
|
19.000.000
|
3
|
20.500.000
|
4
|
22.000.000
|
5
|
24.500.000
|
Hitunglah
keuntungan perusahaan tersebut dengan menggunakan analisis NPV!
Rumus.
CF1
CF2
CF3 CFN
PV =
+
+
+….+
– OI
(1+i)1 (1+i)2
(1+i)3
(1+i)n
NPV= ∑ PV Cash flow – Nilai Investasi (Original
investment)
Tahun (1)
|
Cash Flow (2)
|
Interest Rate (3)
|
Present Value (4)=(2)x(3)
|
1
|
Rp. 17.500.000
|
0,833
|
Rp. 14.577.500
|
2
|
Rp. 19.000.000
|
0,694
|
Rp. 13.186.000
|
3
|
Rp. 20.500.000
|
0,579
|
Rp. 11.869.500
|
4
|
Rp. 22.000.000
|
0,482
|
Rp. 10.604.000
|
5
|
Rp. 24.500.000
|
0,402
|
Rp. 9.849.000
|
Total present value Original investment
|
Rp. 60.086.000 Rp. 50.000.000
|
Net Present Value
|
Rp.10.086.000
|
Berdasarkan
kriteria NPV, usulan proyek investasi tersebut sebaiknya diterima karena
NPV-nya positif. Artinya dana sebesar Rp. 50 juta yang diinvestasikan selama 5
tahun dalam proyek tersebut dapat menghasilkan present value cash flow
sebesar Rp. 10.086.000
Aplikasi Untuk Cash Flow Setiap Tahun Sama
Suatu perusahaan mempertimbangkan usulan proyek investasi sebesar Rp. 50 juta
dengan arus kas(cash flow) Rp. 25 juta pertahun sebesar Rp. juta
selama 5 tahun dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan 20 %.
Tahun (1)
|
Cash Flow (2)
|
Intrest Rate (3)
|
Present Value (4)=(2)x(3)
|
1
|
Rp. 25.000.000
|
0,833
|
Rp. 20.825.000
|
2
|
Rp. 25.000.000
|
0,694
|
Rp. 17.350.000
|
3
|
Rp. 25.000.000
|
0,579
|
Rp. 14.475.000
|
4
|
Rp. 25.000.000
|
0,482
|
Rp. 12.050.000
|
5
|
Rp. 25.000.000
|
0,402
|
Rp. 10.050.000
|
Total present value Original investment
|
Rp. 74.750.000 Rp. 50.000.000
|
Net Present Value
|
Rp. 24.750.000
|
Berdasarkan kriteria NPV, usulan
proyek investasi tersebut sebaiknya diterima kerena NPV-nya positif. Artinya
dana sebesar Rp. 50 juta yang diinvestasikan selama 5 tahun dalam proyek
tersebut dapat menghasilkan present value cash flow sebesar Rp.
24.750.000
- Profit Sharing
Dari
contoh diatas. Disini peneliti ingin mengadakan perbandingan dalam
menilai kelayakan investasi melalui contoh yang sama dengan menggunakan
analisis Profit Sharing, dengan tetap melihat perkiraan cash flow.
Contoh:
Suatu perusahaan (asumsi) sedang mempertimbangkan usulan proyek investasi
sebesar Rp. 50 juta selama 5 tahun dengan nisbah bagi hasil 80:20, perkiraan
arus kas (cash flow) pertahunnya sebagai berikut:
Tahun
|
Arus kas
|
1
|
17.500.000
|
2
|
19.000.000
|
3
|
20.500.000
|
4
|
22.000.000
|
5
|
24.500.000
|
Hitunglah
keuntungan perusahaan tersebut dengan menggunakan analisis profit sharing!
Tahun (1)
|
Cash flow (2)
|
Nisbah Bagi Hasil (3)
|
Profit Sharing (4)=(2)x(3)
|
1
|
Rp. 17.500.000
|
0,2
|
Rp. 3.500.000
|
2
|
Rp. 19.000.000
|
0,2
|
Rp. 3.800.000
|
3
|
Rp. 20.500.000
|
0,2
|
Rp. 4.100.000
|
4
|
Rp. 22.000.000
|
0,2
|
Rp. 4.400.000
|
5
|
Rp. 24.500.000
|
0,2
|
Rp. 4.900.000
|
Total Profit Jumlah Investasi
|
Rp. 20.700.000 Rp. 50.000.000
|
Profit Sharing
|
Rp. -29.300.000
|
Berdasarkan
analisis Profit Sharing, usulan proyek investasi tersebut sebaiknya
ditolak, karena jumlah Profit Sharing lebih kecil dari jumlah investasi.
Artinya dana sebesar Rp. 50 juta yang diinvestasikan selama 5 tahun dalam
proyek tersebut dapat menghasilkan profit sharing cash flowsebesar Rp.
-29.300.000
Namun, dalam analisis profit sharing besar kecilnya nisbah bagi hasil
dapat ditetapkan secara bersama dengan berlandaskan prinsip keadilan. Artinya
dalam hal ini, pihak investor dapat menawar kembali jumlah nisbah tersebut.
Misalnya, berdasarkan kesepakatan antara pihak pengelola dana dan pihak pemberi
dana terjadi kesepakatan nisbah bagi hasil 50:50
Tahun (1)
|
Cash flow (2)
|
Nisbah Bagi Hasil (3)
|
Profit Sharing (4)=(2)x(3)
|
1
|
Rp. 17.500.000
|
0,5
|
Rp. 8.750.000
|
2
|
Rp. 19.000.000
|
0,5
|
Rp. 9.500.000
|
3
|
Rp. 20.500.000
|
0,5
|
Rp. 10.250.000
|
4
|
Rp. 22.000.000
|
0,5
|
Rp. 11.000.000
|
5
|
Rp. 24.500.000
|
0,5
|
Rp. 12.250.000
|
Total Profit Jumlah Investasi
|
Rp. 51.750.000 Rp. 50.000.000
|
Profit Sharing
|
Rp. 1.750.000
|
Berdasarkan
analisis profit sharing dengan nisbah 50:50, jumlah profit adalah
Rp. 1.750.000. Artinya, jika proyek investasi ini terjadi investor akan
mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 1.750.000
Aplikasi Untuk Cash Flow Setiap Tahun Sama
Suatu perusahaan mempertimbangkan usulan proyek investasi sebesar Rp. 50 juta
dengan arus kas(cash flow) Rp. 25 juta pertahun sebesar Rp. juta
selama 5 tahun dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan dengan nisbah bagi
hasil 80:20.
Tahun (1)
|
Cash flow (2)
|
Nisbah Bagi Hasil (3)
|
Profit sharing (4)=(2)x(3)
|
1
|
Rp. 25.000.000
|
0,2
|
Rp. 5.000.000
|
2
|
Rp. 25.000.000
|
0,2
|
Rp. 5.000.000
|
3
|
Rp. 25.000.000
|
0,2
|
Rp. 5.000.000
|
4
|
Rp. 25.000.000
|
0,2
|
Rp. 5.000.000
|
5
|
Rp. 25.000.000
|
0,2
|
Rp. 5.000.000
|
Total Profit Jumlah Investasi
|
Rp. 25.000.000 Rp. 50.000.000
|
Profit Sharing
|
Rp. -25.000.000
|
Berdasarkan kriteria Profit
Sharing, usulan proyek investasi tersebut sebaiknya ditolak kerena Profit-nya
negatif. Artinya dana sebesar Rp. 50 juta yang diinvestasikan selama 5 tahun
dalam proyek tersebut dapat menghasilkan profit sharing cash flow
sebesar Rp. -25.000.000
Akan berbeda hasilnya, jika dengan contoh yang sama, namun besaran nisbah bagi
hasilnya 60:40,
Cash flow = 25.000.000 x 0,4 = 10.000.000
Waktu investasi = 10.000.000 x 5 = 50.000.000
Artinya, jika proyek investasi tersebut diterima, dengan nisbah bagi hasil
60:40 jumlah antara profitdan modal itu sama (impas).
Penilaian kelayakan investasi dengan menggunakan NPV, yang mengedepankan
analisis kelayakan finansial, tentu akan menolak proyek investasi dengan nilai cash
flowbersih yang lebih kecil dari modal, karena pihak investor akan
mengalami kerugian. Akan tetapi, dalam prinsip Islam, investasi seharusnya
tidak dengan menentukan keuntungan dimuka, tapi dilakukan melalui bagi hasil
baik dalam keadaan untung maupun situasi rugi (profit and loss sharing).
Prinsip ini lebih menjunjung keadilan, karena hasil akhir suatu kegiatan bisnis
sebenarnya tidaklah pasti. Bila penentuan keuntungan dimuka, maka kemungkinan
besar salah satu pihak akan mengalami kerugian, sedangkan Islam menghendaki
dilakukannya perhitungan bagi hasil secara adil dengan melibatkan penyedia dana
maupun pelaku aktivitas usaha.
C. Transformasi Karakteristik Alternatif Proyek Kedalam Dimesi Moneter
Karakteristik Proyek
Karakteristik sebuah proyek memiliki konsep sebagai berikut :
1. Manajemen Proyek bersifat kondisonal dan sementara karena waktu mempengaruhi
dalam pengerjaan yang dipastikan awal dan akhirnya kapan terjadi.
2. Manajeman Proyek memiliki kewenangan biaya karena biaya tersebut
memperngaruhi manajemen proyek tersebut berjalan
3. Kualitas membatasi dalam manajemen proyek
4. Manajemen proyek tidak berulang bisa dikatakan tidak akan terjadi lagi
setelah selesai dalam sebuah penugasan yang disepakati.
Batasan dalam Proyek
Setiap pekerjaan atau tugas pasti ada batasan begitu pula dengan proyek itu
sendiri terdapat 3 batasan yang menentukan kualitas. Berikut ini batasan dalam
sebuah proyek :
- Scope : Memiliki ketentuan tujuan sebuah proyek
secara keseluruhanyang bisa dilakukan dengan menentukan
batasan-batasan apa saja yang akan diambil untuk efisien dan efektif dalam
proyek untuk kontrol kualitas. Kontrol kualitas juga sangat mempengaruhi
di proyek itu sendiri.
- Cost : Biaya termasuk hal yang paling berpengaruh
besar untuk sebuah proyek. Seperti biaya yang tersedia berserta
pengeluarannya. Jika tidak di kelola dan di manfaatkan dengan baik bisa
jadi sebuah proyek akan terhenti. Dan tidak lupa dalam cost (biaya)
mempengaruhi unsur seperti pekerja non-displiner, bahan baku, dan
peralatan pendukung proyek dan lain-lain.
- Time : Percayalah mengerjakan sesuatu pasti
memerlukan waktu dan proyek juga memiliki waktu khususnya dalam proses
pembuatan proyek yang memerlukan jangka waktu pengerjaan yang terstruktur
untuk menghasilkan hasil yang baik. Oleh karena itu tidak bisa dilakukan
dengan asal dan tidak memiliki timeplan karena bisa berakibat proyek
tersebut tidak selesai tepat waktu.
TIME VALUE OF MONEY
Time value
of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang adalah merupakan
suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari
pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada
perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu. Dalam
memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun nilai yang akan datang maka kita
harus mengikutkan panjangnya waktu dan tingkat pengembalian. Konsep time value
of money sangat penting dalam masalah keuangan baik untuk perusahaan, lembaga
maupun individu. Dalam perhitungan uang, nilai Rp. 1.000 yang diterima saat ini
akan lebih bernilai atau lebih tinggi dibandingkan dengan Rp. 1.000 yang akan
diterima dimasa akan datang. Hal
tersebut sangat mendasar karena nilai uang akan berubah menurut waktu yang disebabkan banyak faktor yang
mempengaruhinya seperti.adanya inflasi, perubahan suku bunga, kebijakan
pemerintah dalam hal pajak, suasana politik, dan lain-lain.
Manfaat Time Value of Money
Manfaat time
value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan dapat
memberikan keuntungan atau tidak. Time value of money berguna untuk menghitung
anggaran. Dengan demikian investor dapat menganalisa apakah proyek tersebut
dapat memberikan keuntungan atau tidak. Dimana investor lebih menyukai suatu
proyek yang memberikan keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama sampai
tahun berikutnya.
Keterbatasan Time Value of Money
Keterbatasannya
yaitu akan mengakibatkan masyarakat hanya menyimpan uangnya apabila tingkat
bunga bank tinggi, karena mereka menganggap jika bunga bank tinggi maka uang
yang akan mereka terima dimasa yang akan datang juga tinggi. Time value of
money tidak memperhitungkan tingkat inflasi.
Cash Flow
Tunggal (single payment)
Jika sejumlah uang saat ini = P di pinjamkan pada seseorang
dengan suku bunga = i , maka uang itu pada perode ke-n akan menghasilkan nilai
uang masa datang = F. Nilai uang F masa datang menjadi ekuivalen (sama dengan)
P saat ni pada suku bunga i.
Cash Flow
Annual
Dalam B=banyak
hal sering kita mengalami suatu pembayaran yang sama besarnya setiap periode
untuk jangka waktu yang panjang, misalnya cicilan utang terhadap pinjaman yang
diberikan bank, atau membayar uang kuliah setiap semester dan lainya. Cash flow
yang sama besarnya setiap periode itu disebut dengn cash flow annual, dalam
istilah bank sering juga disebut dengan sistem flat atau mendatar.
Cash Flow
Gradient
Cash flow
gradient adalah cash flow di mana jumlah aliran uangnya meningkat dalam jumlah
tertentu setiap periodik. Cash flow gradient dapat dibedakan atas dua jenis,
yaitu:
a. Cash flow arithmatic gradiet, yaitu juka peningkatanya dalam
jumlah uang yang sama setiap periode (pengingkatan linear)
b. Cash flow geometric gradient, yaitu jika peningkata arus
uangnya proporsional dengan jumlah uang periode sebelumnya, di mana hasilnya
peningkatannya tidak dalam jumlah yang sama, tetapi semakin lama semkain besar
dan merupaka fungsi pertumbuhan
Keterbatasan
Cash Flow
Cash flow
mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain:
1. Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam
cash flow hanya yang
bersifat tunai.
2. Perusahaan hanya
berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel
3. Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun
eksternal dari perusahaan
yang dapat mempengaruhi estimasi
arus kas masuk dan keluar yang seharusnya
diperhatikan, maka akan terhambat
karena manager hanya akan terfokus pada budget
kas, misalnya kondisi ekonomi yang
kurang stabil, terlambatnya customer dalam
memenuhi kewajibannya
Manfaat
Cash Flow
Adapun kegunaan
dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna
bagi beberapa pihak terutama manajemen, diantaranya :
· Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan
dengan rencana
keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan
kas.
· Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang
akan datang dan
memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
· Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan
finansial.
· Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk
membayar kredit yang
diberikan kepadanya.
referensi :
- http://ambali1994.blogspot.co.id/2015/11/aliran-uang-cash-flow.html
- http://sistem-akuntansi1000.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-arus-kas-cash-flow.html
- http://ekonomiteknik112081081.blogspot.com/2012/02/proses-pengambilan-keputusan.html
- https://devilmavioso.wordpress.com/update-post/tulisan/makalah-cashflow/
- https://ilmumanajemen.wordpress.com/2007/05/24/manajemen-keuangancash-flow/
- http://www.rankingkelas.com/2016/08/arus-kas-cash-flow-pengertian-isi-dan-contohnya.html